Selasa, 28 Februari 2017

The Singapore Scout Association

The Singapore Scout Association disingkat SSA merupakan salah satu Gerakan Kepemudaan tertua di Singapura. Kepanduan pertama kali diperkenalkan di Singapura pada tahun 1908, tetapi diresmikan pada tahun 1910. SSA terdaftar sebagai anggota World Organisation of the Scout Movement (WOSM) pada tanggal 20 Agustus 1966.





Frank Cooper Sands merupakan seorang pembina kepanduan muda yang tiba di Singapura dari Nottingham pada bulan September 1910, Frank Cooper Sands dari Nottingham, UK, menghabiskan waktu 40 tahun untuk

membantu menciptakan Singapore Scout Association. Sehingga Ia dikenal sebagai “Father of Malayan Scouting” atau "Bapak Kepanduan Melayu".


Dimulai dengan pasukan kecil sebanyak 30 anak laki-laki, gerakan ini telah berkembang sangat pesat selama 90 tahun terakhir, Bertahan dari dua perang dunia dan menghasilkan pemimpin yang tak terhitung jumlahnya di setiap bidang kehidupan masyarakat. Kepanduan untuk anak laki-laki lokal saja dimulai pada tahun 1919 oleh Kapten N.M. Hashim dan A.Z. Alsagoff. 


Pada tahun 1922 sekolah di Singapura mengadopsi Program kepanduan sebagai kegiatan ekstra kurikuler sehingga menghasilkan pembentukan organisasi yang didukung pihak Sekolah diantaranya 2 Raffles Institution, 3 Anglo-Chinese School dan 4th St Joseph Institut. 04 St Joseph Pelandok Scout Group, yang dibentuk pada tahun 1911, menjadi Organisasi Kepanduan Tertua setelah Pasukan Kepanduan Singapura Pertama dibubarkan.


Hingga tahun 2015, ada 11.464 anggota kepanduan di Singapura yang terbagi dalam empat bagian. Setiap bagian melayani kebutuhan Pramuka dalam rentang usia tertentu melalui fokus program yang berbeda. diantaranya :
  1. Cub Scout adalah anggota yang berusia antara 7 sampai 12 tahun(SD)
  2. Scout terdiri dari remaja yang berusia 12-16 tahun(sekolah menengah)
  3. Venture Scout terdiri dari pemuda berusia antara 15 sampai 18 tahun
  4. Rover Scout merupakan anggota pemuda yang berusia antara 17-25 tahun.



Selain bagian Kepanduan utama, ada juga bagian Sea Scout/Pandu Laut, yang terdiri Sea Scout, Sea Venture Scout dan Sea Rover Scout, dan Extension Scout (Pramuka Luar Biasa) yang merupakan program kepanduan untuk pemuda yang memiliki kebutuhan khusus.


Sebelumnya, ada juga bagian Air Scout/Pandu Udara yang telah dihapus. Namun, pada tahun 2011, program Air Scout dibentuk kembali dan telah diubah namanya menjadi Black Knights Air Scouts. Pada tanggal 24 Maret 2012, upacara penobatan diadakan secara resmi untuk meresmikan golongan terbaru dari Air Scout Rovers. Sebanyak 20 mahasiswa dan dua dosen dari ITE College Central’s Black Knights Air Scouts, menyelesaikan pelatihan udara yang dilakukan oleh Royal Thai Air Force (RTAF) pada 5-8 Juli 2012, selama  Program Pelatihan Luar negeri mereka pada tahun 2012, di Bangkok, Thailand.

 
Kepanduan di Singapura tidak hanya tersedia dilingkungan sekolah tetapi juga untuk masyarakat umum. Unit Pramuka berbasis di masyarakat biasanya merupakan unit terbuka. Ada juga beberapa foreign Scout groups, terutama sekolah-sekolah internasional, di Singapura yang secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan Singapore National & Area Scouting event.





Lambang kepanduan Singapura menggunakan warna merah dan putih dari Bendera Singapura, ditambah 5 bintang dan bulan sabit melambangkan kesatuan Kepanduan terlepas dari asal etnis, agama atau bahasa ibu.



Presiden Republik Singapura adalah seorang Chief Scout. Chief Scout memegang kekuasaan tertinggi dalam SSA dalam melantik dan memberi penghargaan kepada para pemimpin dewasa anggota kepanduan maupun komisaris yang direkomendasikan oleh Asosiasi Kepanduan Pusat. Chief Scout juga memberikan penghargaan kepada anggota Kepanduan yang layak dan luar biasa yang telah mencapai Standar Award tertinggi - Presiden Scout Award.



Asosiasi Pusat (Kwartir) dipimpin oleh Scout Council/Dewan Pandu, yang terdiri baik anggota kepanduan dan pejabat awam yang membantu Chief Scout dalam fungsi nya. Dewan Pandu bertanggung jawab untuk mencari dana untuk mendukung kegiatan Asosiasi dan memberikan arahan strategis dan pengawasan keuangan di Asosiasi sementara Dewan Komisaris merumuskan kebijakan operasional dan arahan di masing-masing bidang dan departemen. Dewan Kawasan dan Kabupaten menerapkan berbagai kebijakan nasional dan arahan kepada unit di bawahnya. Full Staf profesional menyediakan manajemen sehari-hari dari Markas Asosiasi dan memberikan layanan dukungan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Pandu.


Sementara Dewan Pandu dipimpin oleh Presiden terpilih Asosiasi, bersama-sama dengan Wakil Presiden dan anggota Dewan. Ada beberapa komite yang dibentuk untuk meninjau ke dalam berbagai aspek Asosiasi termasuk Komite Keuangan, Kommite Kepanduan, dan Komite Toko Pandu.

Dewan Komisaris adalah kebijakan operasional tertinggi dan tubuh direktif yang dipimpin oleh Komisaris Utama.
Dewan komisaris dianntaranya bertugas untuk mengadakan pelatihan pembina (sejenis KML, KMD dsb), membuat program kegiatan kepanduan dan memperbarui data anggota juga ada bagian yang mengurus hubungan baik secara nasional maupun internasional.

Ya, semoga informasi ini dapat menambah wawasan kakak mengenai kepramukaan di negara lain. So, kalo ada yang mau menambahkan atau berbagi sesuatu komentar di bawah ya! Salam Pramuka!






referensi http://scout.sg/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar